THOHAROH
A . Pengertian Thaharoh
Menurut bahasa (etimologi) ath-thaharah berarti bersih dan jauh dari kotoran-kotoran, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata seperti aib dan dosa seperti kemaksiatan Sedangkan ath thaharah menurut terminology syara’ adalah bersih atau suci dari najis baik najis factual semisal istinja maupun secara hukmi, yaitu hadats. Suci dari hadas ialah dengan mengerjakan wudlu, mandi dan tayammum. Suci dari najis ialah menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan pakaian.
Urusan bersuci meliputi beberapa perkara sebagai berikut:
a. Alat bersuci seperti air, tanah, dan sebagainya.
b. Kaifiat (cara) bersuci.
c. Macam dan jenis-jenis najis yang perlu disucikan.
d. Benda yang wajib disucikan.
e. Sebab-sebab atau keadaan yang menyebabkan wajib bersuci. Allah berfirman dalam Al-Qur’an,
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS.2:222).
Adapun thaharah dalam ilmu fiqh ialah:
a. Menghilangkan najis.
b. Berwudlu.
c. Mandi.
d. Tayammum.
Alat yang terpenting untuk bersuci ialah air. Jika tidak ada air maka tanah, batu dan sebagainya dijadikan sebagai alat pengganti air.
B. Dasar hukum Thaharah
H. Abdul Khaliq Hasan mengemukakan salah satu landasan hukum thaharah adalah surah Al Furqan Ayat 11 Artinya : Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, dekat sebelum kedatangan rahmatnya(hujan) dan kami turunkan air dari langit air yang bersih(QS.Al-Furqan:48) Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, maksud ayat ini adalah Allah menurunkan air yang suci sebagai alat bersuci baik untuk tubuh, pakaian, maupun yang lain sebab kata thahur berarti sesuatu yang digunakan untuk thaharah(bersuci), sebagaimana kata wudhu yang di gunakan untuk berwudhu.[ Dan perhatikanlah surah al mudatsir ayat 3 dan 4 yang berbunyi sebagai berikut : Artinya : dan pakaian mu bersihkanlah dan seluruh kotoran termasuk berhala jauhilah (QS.Al-Muddatsir : 4 ) Allah SWT menyuruh manusia untuk membersihkan pakaian dan segala kotoran yang termasuk berhala. Membersihkan pakaian dapat di artikan dengan membersihak pakaian lahir dan pakaian batin. Jadi dengan ayat diatas, Allah megatakan bahwa kebersihkan dari lahir dan batin itu harus dipadukan, sebab diantara keduanya harus di padukan dan saling berhubungan. Dan perhatikan lah hadits nabi
Artinya : janganlah selalu kebersihan sedapat mungkin, karna Allah swt membangun Islam di atas kebersihan, dan tidak akan masuk surge kecuali orang-orang yang bersih (H.R Athabrany)
Kebersihan atau bersuci menjadi media utama mendekatkan diri kepada Allah karena Allah mencintai orang-orang yang mensucikan dirinya, perhatikan lah surah Al-Baqorah ayat 222 Artinya : sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri (QS.Al-Baqarah:222).
Adapun dalil- dalil yang di kemukakan oleh Wahbah Az Zuhaily adalah nabi Muhammad SAW bersabda : Artinya : kunci sholat ialah suci, yang menyebabkan haram melakukan perkara – perkara yang yang di halalkan sebelum sholat adalah takbiratul ihram dan yang menghalalkan melakukan perkara yang diharamkan sewaktu sholat ialah salam[10][20]. Rasulullah saw juga bersabda : Artinya : kesucian adalah sebahagian dari iman[11] Prof. Dr. Zakiah Daradjad dalam bukunya mengemukakan dalil- dalil tentang thaharah sebagai berikut ا Artinya : dan jika kamu junub maka bersucilah(mandi)
C. Macam-macam air Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci ada tujuh macam :
1. Air hujan.
2. Air sungai.
3. Air laut.
4. Air dari mata air.
5. Air sumur.
6. Air salju.
7. Air embun.
D. Pembagian air Air tersebut dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Air mutlak (air yang suci dan mensucikan), yaitu air yang masih murni, dan tidak bercampur dengan sesuatu yang lain.
2. Air musyammas (air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makhruh digunakan), yaitu air yang dipanaskan dengan terik matahari di tempat logam yang bukan emas.
3. Air musta’mal (air suci tetapi tidak dapat mensucikan), yaitu air yang sudah digunakan untuk bersuci. 4. Air mutanajis (air yang najis dan tidak dapat mensucikan), yaitu air telah kemasukan benda najis atau yang terkena najis.
E. Macam-Macam Thaharah
1. Bersuci dari dosa (bertaubat).
Bertaubat kepada Allah yang merupakan thaharah ruhaniah, juga sebagai metode mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar maupun yang kecil kepada Allah. Jika dosa yang dimaksudkan berhubungan dengan manusia, sebelum bertaubat ia harus meminta maaf kepada semua orang yang disakitinya. Sebab Allah akan menerima taubat hamba-Nya secara langsung jika berhubungan dengan dosadosa yang menjadi hak Allah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an “Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling maka sungguh Aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat)”.
Yang dimaksud dengan taubat nashuha adalah taubat yang sesungguhnya. Ciricirinya adalah:
a. Menyesal dengan perbuatan yang telah dilakukan.
b. Berjanji tidak akan mengulanginya.
c. Selalu meminta ampunan kepada Allah dan berzikir.
d. Berusaha terus menerus untuk memperbaiki diri dengan memperbanyak perbuatan baik dengan mengharap keridhoan dari Allah SWT.
2. Bersuci dari najis. Najis
Menurut bahasa ialah apa saja yang kotor, baik jiwa, benda maupun amal perbuatan. Sedangkan menurut fuqaha’ berarti kotoran (yang berbentuk zat) yang mengakibatkan sholat tidak sah.
1. Benda-benda najis
a) Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang)
b) Darah
c) Babi
d) Khamer dan benda cair apapun yang memabukkan
e) Anjing
f) Kencing dan kotoran (tinja) manusia maupun binatang
g) Susu binatang yang haram dimakan dagingnya
h) Wadi dan madzi
i) Muntahan dari perut
2. Macam-macam najis Najis dibagi menjadi 3 bagian:
a. Najis mukhaffafah (ringan), ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali ASI.
b. Najis mutawassithah (sedang), ialah najis yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang, kecuali air mani.Najis ini dibagi menjadi dua:
1. Najis ‘ainiyah, ialah najis yang berwujud atau tampak.
2. Najis hukmiyah, ialah najis yang tidak tampak seperti bekas kencing atau arak yang sudah kering dan sebagainya.
3. Najis mughallazah (berat), ialah najis anjing dan babi. Cara mensucikannya, lebih dulu dihilangkan wujud benda najis itu, kemudian dicuci dengan air bersih 7 kali dan salah satunya dicampur dengan debu.
Bersuci dari Hadas
A. WUDHU
Pengertian Wudhu menurut (bahasa) berarti bersih dan indah. Sedangkan menurut syara’ berarti membersihkan anggota-anggota wudhu’ untuk menghilangkan hadast kecil. Wudhu adalah suatu syarat untuk sahnya shalat yang dikerjakan sebelum orang mengerjakan shalat. Perintah wajib wudhu ini sebagaimana firman Allah SWT. Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila kamu akan mengerjakan shalat, basuhlah wajahmu dan dua tanganmu hingga kedua siku, sapulah kepalamu kemudian basuhlah kedua kakimu hingga kedua mata kaki” (Q.S. Al-Maidah 6).
1. Tujuan-Tujuan Wudhu Ibadah yang oleh karenanya seorang berwudhu, dan itu antara lain:
a) Shalat wajib atau sunah, firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 6 :
b) Tawaf
c) Menyentuh tulisan Al-Qur’an
d) Wudhu untuk iqamah.
2. Syarat-Syarat Wudhu
Ada beberapa syarat-syarat harus dipenuhi dalam berwudhu, diantaranya:
a) Air yang digunakan untuk berwudhu harus air mutlaq
b) Air yang halal, bkan hasil ghasab
c) Suci angota wudhu dari najis
d) Untuk sahnya wudhu, disyaratkan adanya waktu yang cukup untuk wudhu dan shalat.
e) Melakukan wudhu sendiri tidak diwakilkan
f) Wajib berurutan dalam berwudhu
g) Wajib bersifat segera atau tidak terputus.
3. Dan adapun syarat sah wudhu antara lain:
a) Islam
b) Tamyiz
c) Tidak berhadats besar
d) Dengan air suci lagi menyucikan (air mutlaq)
e) Tidak ada sesuatu yang menghalangi air
f) Tidak ada najis pada tubuh, sehingga berubah sifat air yang suci lagi menyucikan.
4. Fardu wudhu
a. Niat
b. Membasuh seluruh muka ( dari tumbuh rambut kepala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri)
c. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku d. Mengusap sebagian rambut kepala
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f. Tartib (berturut-turut)
5. Sunah-Sunah Wudhu Ada beberapa sunah wudhu, antara lain:
a. Membaca basmallah pada permulaan wudhu
b. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan
c. Berkumur-kumur
d. Membasuh lubang hidung sebelum berniat
e. Menyapu seluruh kepala dengan air
f. Mendahulukan angota yang kanan daripada kiri
g. Menyapu kedua telingga yang luar dan dalam
h. Menyela jari-jari tangan dan kaki
i. Membaca doa sesudah wudhu.
6. Hal-hal yang membatalkan wudhu
1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur meskipun hanya angin
2. Hilang akal karena gila, pingsan, mabuk atau tidur nyenyak.
3. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dan tidak memakai penutup.
4. Tersentuh kemaluan (qubul maupun dubur) dengan telapak tangan.
B. MANDI WAJIB
a. Pengertian mandi
Mandi adalah meratakan atau mengalirkan air keseluruh tubuh. Sedangkan mandi besar / junub / wajib mandi dengan mengunakan air suci lagi menyucikan (air mutlaq) dengan mengalirkan air tersebut keseluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tujuan mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadast besar yang harus dihilangkan sebelum melakukan sholat. Mandi itu di syariatkan berdasarkan firman Allah:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.(Q.S. Al-Maidah : 6).
b. Hal-Hal yang Mewajibkan Mandi Mandi diwajibkan atas 5 perkara :
1) Keluar air mani disertai syahwat, baik diwaktu tidur maupun bangun, dari laki laki atau perempuan.
2) Hubungan kelamin, yaitu memasukan alat kelamin pria ke dalam alat kelamin wanita, walau tidak sampai keluar mani.
3) Terhentinya haid dan nifas.
4) Meninggal, bila menemui ajal wajiblah memandikan, berdasarkan ijma’.
5) Orang kafir bila masuk Islam.
c. Rukun (Fardhu) dan syarat-syarat Mandi Besar.
Rukun mandi besar ada 2, antara lain:
1) Niat (bersama dengan membasuh permulaan angota tubuh).
2) Membasuh air dengan tata keseluruhan tubuh, yakni dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sedangkan syarat-syarat mandi besar yaitu:
a. Beragama Islam
b. Sudah tammyiz
c. Bersih dari haid dan nifas
d. Bersih dari sesuatu yang menghalangi sampainya air pada seluruh anggota tubuh.
e. Pada angota tubuh harus tidak ada sesuatu yang bisa merubah sifat air, seperti, minyak wanggi.
f. Harus mengerti bahwa mandi besar hukumnya fardu (wajib)
g. Salah satu rukun-rukun mandi tidak boleh di i’tikadkan sunah.
h. Air yang digunakan harus suci dan menyucikan.
d. Sunah-Sunah Mandi Wajib
Disunahkan bagi yang mandi memperhatikan perbuatan Rasulullah SAW ketika mandi itu:
a. Mencuci kedua tangan hingga dua kali.
b. Membasuh kemaluan.
c. Berwudhu secara sempurna.
d. Menuangkan air keatas kepala sebanyak 3 kali sambil menyela-nyela rambut.
e. Mengalirkan air keseluruhan badan memulai dari kanan lalu sebelah kiri sampai rata.
C . TAYAMUM
1. Pengertian Tayamum
Menurut bahasa, tayamum berarti menuju kedebu. Sedangkan menurut pengertian syariat, tayamum ialah mengusap debu ke wajah dan kedua tangan dengan niat untuk mendirikan sholat atau lainya. Tayamum juga berarti sebagai penganti wudhu atau mandi, untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan Yaitu :
a. Uzur karena sakit (kalau ia memakai air bertambah sakitnya).
b. Karena dalam perjalanan.
c. Karena tidak ada air.
2. Tata Cara Tayamum
1) Membaca basmalah
2) Rengangkan jari-jari, tempelkan kedebu, tekan-tekan hingga debu melekat.
3) Angkat kedua tangan lalu tiup telapak tangan untuk menipiskan debu yang menempel.
4) Niat tayamum.
5) Mengusap telapak tangan kemuka secara merata
6) Bersihkan debu yang tersisa ditelapak tangan
7) Ambil debu lagi dengan merengangkan jari-jari, tempelkan kedebu, tekantekan hingga debu melekat.
8) Angkat kedua tangan lalu tiup kearah berlainan dari sumber debu tadi.
9) Mengusap debu ke tangan kanan lalu ke tangan kiri.
3. Syarat Tayamum
a. Telah masuk waktu sholat
b. Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan kotoran.
c. Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum.
d. Sudah berupaya mencari air.
e. Tidak haid maupun nifas bagi wanita.
f. Menghilangkan najis yang melekat pada tubuh.
4. Rukun Tayamum
1. Niat tayamum
2. Menyapu muka dengan debu.
3. Menyapu kedua tangan dengan debu.
4. Tartib.
5. Sunah Tayamum
a. Membaca basmalah
b. Menghadap kiblat
c. Menghembus tanah dari dau tapak tangan supaya tanah yang diatas tangan itu tipis.
d. Mendahulukan yang kanan dari pada yang kiri.
e. Membaca doa sesudah tayamum sebagaimana doa sesudah wudhu.
Rayhan Bihaqqi 12 Ips 2 hadir
BalasHapusMuhammad Naufal Wafiy 12 IPS 2 hadir
BalasHapusAngga Ilham M 12 ips 2 hadir
BalasHapusShabrina aulia xii sos 2
BalasHapusShinta amalia 12 IPS 2 Hadir
BalasHapusAyang Mayridho Putri 12 IPS 2 hadir
BalasHapusAkmal A Pfatama 12 IPS 2
BalasHapusDayang siti nurhaliya 12 IPS 2
BalasHapusRiswandi 12 IPS 2 hadir
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFikri Ramadhan 12 IPS 2 hadir
BalasHapusZidan 12 ips 2
BalasHapusMuhammad Riza Abdillah 12 IPS 2
BalasHapusOmair Davy 12 IPS 2
BalasHapusNuralisa Kurnia 12 IPS 2 hadir
BalasHapusAyesha Sumaya 12 IPS 2 hadir
BalasHapusarief fadilla s hadir
BalasHapusSuci Rahmalia Asih 12 IPS 1
BalasHapusAzahra Nabilla Putri 12 ips 1
BalasHapusJulinka Tri Karmelia N 12 IPS 1
BalasHapusNovinda nur 12 Ips 1 hadir
BalasHapusDeviana Cahyaningtyas Darmawan 12 IPS 1
BalasHapusHasnia Fajri Aulia 12 IPS 1
BalasHapusHusnul khatimah 12 IPS 1
BalasHapusNurmazaya shinta vijay 12 ips 1
BalasHapusUmmi latifah m jalil 12 ips 1
BalasHapusUmmi latifah m jalil 12 ips 1
BalasHapusRahimatunnisa XII IPS 1
BalasHapusAnnisa arbiah a 12 ips 1
BalasHapusRrski Anggita XII IPS 1
BalasHapusRegita Shelly Arianti 12 ips 1
BalasHapusIhsan Abdurasyid Rufian XII IPS 1
BalasHapusSarah Syafitri XII IPS 1
BalasHapusKamilah Putri XII IPS 1
BalasHapusKevin Nizam a XII IPS 1
BalasHapusM Farrel Althaf Z XII IPS 1
BalasHapusZakiyyah Diaul Auliyah XII IPA 1
BalasHapusThobie Devara Prayusdiandra XII IPA 1
BalasHapusKian Fajar XII MIPA 1
BalasHapusFiryal Fadhilah XII IPA 1
BalasHapusRasyid Adly Noegraha XII IPA 3
BalasHapusMuhammad Naufal Fatih Firmansyah XII IPA 3
BalasHapusMuhammad Syarief Hidayatullah XII IPA 3
BalasHapusFadhlan Nur Dzaky XII IPA 3
BalasHapusNida Mutiah Jusuf XII IPA 3
BalasHapusM.Vikrie Izhhar Akhyari XII IPA 3
BalasHapusLuthfi Aditya R XII IPA 3
BalasHapusSyaqila H.A XII IPAN3
BalasHapusSepti Nur Faisah XII IPA 3
BalasHapusMukhlis Nur Reza 12 IPA 3
BalasHapusMelani Della Anggita Putri Buchari XII IPA 3
BalasHapusNadhira Putri Septianingrum XII IPA 3
BalasHapusYasmin Azzahra XII IPA 3
BalasHapusMuhammad Alif Syafiq Wibowo XII IPA 3
BalasHapusAdji Sabila Khairuna XII IPA 3
BalasHapusMaya Fadhila XII IPA 3
BalasHapusMaharani Iffati Janna XII IPA 3
BalasHapusDara lastri XII IPA 3
BalasHapusRicky Noer Prasetya XII IPA 3
BalasHapusMuhammad Aqiela Falahsyade XII IPA 3
BalasHapusAhmad Dzulfan Rasyidin XII IPA
BalasHapusAbyan syihan 12 IPA 3
BalasHapusSyifarani Nabila XII IPA 4
BalasHapusDanindra mrkp XII IPA 4 hadir
BalasHapusMuhammad Nur Taufik XII IPA 3
BalasHapusLailatul dini Rahmadani XII IPA 2
BalasHapusNaufal Zaky Marzuq XII IPA 2
BalasHapusM.Fauzan Farid XII IPA 2
BalasHapusNasywa Nursalma 12 IPA 2
BalasHapusLuqman hakim xii ipa 2
BalasHapusMuhammad Fariz Al Ichsan Balkhi XII-IPA2 hadir
BalasHapusSaskia Puspasari XII IPA 2
BalasHapusAlif Syihabudin Fawwaz Suhartono XII IPA 2
BalasHapusNusaiba Fahani XII IPA 2
BalasHapusMuhammad Abbas Amrullah XII IPA 2 hadir
BalasHapusAdam Sidad, XII IPA 2
BalasHapusAulia Yafi XII IPA 2
BalasHapusM Rafi Indrawan XII IPA 2
BalasHapusAzarine Meisyifa XII IPA 2
BalasHapusAnnisa Putri M XII IPA 2
BalasHapusIzzul Saifulloh XII IPA 2
BalasHapusZahra Apriliana Putri XII IPA 2
BalasHapusMuhammad Salman Mumtaz XII IPA 2
BalasHapusAdika Firjatullah XII IPA 2
BalasHapusZidan Fikri Maulana XII IPA 1
BalasHapusDaffa Akbar Revanditya XII IPS 2
BalasHapus